Situs Download Lagu Toraja Terbaru Terbaik dan Terpopuler Mp3

Makna, Nilai dan Arti Dibalik Rumah Adat Toraja

Cewek Cantik Toraja
Cewek Cantik Toraja
Dunia Toraja - Banyak orang awam bahkan masyarakat asli Toraja yang tidak memahami betul apa arti dari rumah yang menjadi icon Tana Toraja yang disebut Tongkonan. Dibalik bentuk, Keunikan serta keindahannya, Tongkonan menyimpan begitu banyak hal yang sangat luas untuk kita pahami.

Tongkonan berasal dari kata “tongkon” yang berarti duduk. Rumah tongkonan sendiri difungsikan sebagai pusat pemerintahan (to ma’ parenta), kekuasaan, dan strata sosial pada elemen masyarakat toraja (to parengnge'). Rumah adat ini mempunyai fungsi sosial dan budaya yang bertingkat-tingkat di masyarakat Toraja. Rumah adat Tongkonan tidak bisa dimiliki secara pribadi/perorangan karena rumah ini adalah warisan nenek moyang dari setiap anggota keluarga atau keturunan mereka.

1 [Asal - usul ]
Asal - usul tongkonan toraja
Asal - usul Tongkonan Toraja
Sejarah rumah adat Tongkonan menurut cerita masyarakat setempat bahwa tongkonan pertama kali dibangun oleh Puang Matua atau sang pencipta di surga. Dan pada zaman itu hanya bangsawan yang bisa atau yang mempunyai hak untuk membangun Tongkonan tersebut, serta rumah adat tongkonan tidak dapat dimiliki secara individu (Perorangan) namun rumah adat Tongkonan dapat diwariskan secara turun-temurun oleh marga suku Toraja. Waktu yang diperlukan untuk membangun rumah adat Tongkonan pada waktu itu diperkirakan selama tiga bulan dengan sepuluh pekerja. Kemudian ditambah proses mengecat dan dekorasi satu bulan berikutnya.

2. [ Makna Rumah Tongkonan ]
 Makna Rumah Tongkonan
Makna Rumah Tongkonan
Rumah adat Tongkonan sejak awal dibangun memang merupakan tempat pusat pemerintahan, kekuasaan adat, sekaligus perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat Toraja. Rumah tongkonan yang dibangun harus berdiri berjejer dan mengarah ke utara dengan ujung atap yang runcing ke atas melambangkan leluhur mereka yang berasal dari utara. Sehingga konon katanya ketika nanti meninggal mereka akan berkumpul bersama arwah leluhurnya yang berada di utara. Tongkonan merupakan pusat kehidupan sosial suku Toraja karena ritual adat terkait tongkonan sangatlah penting dalam kehidupan spiritual mereka dengan leluhur. Oleh karena itu, semua anggota keluarga diharuskan ikut serta sebagai lambang hubungan mereka dengan leluhur

Disamping rumah Tongkonan ada bangunan lagi yang menyerupai Tongkonan, yaitu Alang (Lumbung). Masyarakat Toraja menganggap rumah tongkonan sebagai ibu, sedangkan alang sura (lumbung padi) sebagai bapak. Tongkonan berfungsi untuk rumah tinggal, kegiatan sosial, upacara adat, serta membina kekerabatan.

3. [ Lapisan dan Bentuk ]
Lapisan dan Bentuk Tongkonan Toraja
Lapisan dan Bentuk Tongkonan Toraja
Rumah tongkonan memiliki 3 lapisan berbentuk segi empat yang bermakna empat peristiwa hidup pada manusia yaitu, kelahiran, kehidupan, pemujaan dan kematian. Segi empat ini juga merupakan simbol dari empat penjuru mata angin. Setiap rumah tongkonan harus menghadap ke utara untuk melambangkan awal kehidupan, sedangkan pada bagian belakang yaitu selatan melambangkan akhir dari kehidupan

4 [ Struktur Bangunan ]
Struktur Bangunan Tongkonan Toraja
Struktur Bangunan Tongkonan Toraja
Rumah Adat Tongkonan Struktur bangunan mengikuti struktur makro-kosmos yang memiliki tiga lapisan banua (rumah) yakni :
a.  Bagian atas (rattiangbanua) digunakan sebagai tempat menyimpan benda-benda pusaka yang mempunyai nilai sakral dan benda-benda yang dianggap berharga. Pada bagian atap rumah terbuat dari susunan bambu-bambu pilihan yang telah dibentuk sedemikian rupa kemudian disusun dan diikat oleh rotan dan ijuk. Atap bambu ini dapat bertahan hingga ratusan tahun.
b.  Bagian tengah (kale banua) rumah tongkonan memiliki 3 bagian dengan fungsi yang berbeda. Pertama, Tengalok di bagian utara difungsikan sebagai ruang untuk anak-anak tidur dan ruang tamu. Namun terkadang, ruangan ini digunakan untuk menaruh sesaji. Kedua, Sali dibagian tengah. Ruangan ini biasa difungsikan sebagai tempat pertemuan keluarga, ruang makan, dapur dan tempat disemayamkannya orang mati. Dan ruangan terakhir adalah ruang sambung yang banyak digunakan oleh kepala keluarga.
c.  Bagian bawah (sulluk banua) digunakan sebagai tempat hewan peliharaan dan tempat menaruh alat-alat pertanian. Fondasinya terbuat dari batu pilihan yang dipahat berbentuk persegi.

5 [ Ukiran Dinding ]
Ukiran Dinding Tongkonan Toraja
Ukiran Dinding Tongkonan Toraja
Semua ukiran berwarna yang terdapat pada dinding rumah adat tongkonan toraja terbuat dari tanah liat. Ukiran-ukiran tersebut selalu menggunakan 4 warna dasar yaitu hitam, merah, kuning dan putih. Bagi masyarakat toraja, keempat warna itu memiliki arti dan makna tersendiri yaitu warna kuning melambangkan anugrah dan kekuasaan Tuhan (Puang Matua), warna hitam melambangkan kematian/duka, warna putih melambangkan tulang yang berarti kesucian dan warna merah melambangkan kehidupan manusia.

6 [ Tanduk Kerbau ]

Kalau kita jalan-jalan dan melihat rumah tongkonan toraja, pasti kita akan dapati sebuah tanduk hewan (Kerbau). Setiap rumah adat Tongkonan umumnya dilengkapi dengan hiasan tanduk kerbau. Hiasan ini tersusun menjulang pada tiang bagian depan. Hiasan tanduk kerbau tersebut secara filosofi adalah perlambang kemewahan dan strata sosial. Semakin banyak tanduk kerbau yang tersusun pada rumah adat tongkonan tersebut, maka semakin tinggi strata sosial kelompok adat yang memilikinya.

7 [ Jenis Rumah Tongkonan ]

Berikut beberapa jenis rumah adat togkonan, antara lain :
1.    Tongkonan layuk (pesio'aluk),  yaitu tempat menyusun aturan-aturan sosial keagamaan.
2. Tongkonan pekaindoran (pekamberan atau kaparengngesan), yaitu berfungsi sebagai tempat pengurus atau pengatur pemerintahan adat.
3.  Tongkonan batu a'riri yang berfungsi sebagai tongkonan penunjang yang mengatur dan membina persatuan keluarga serta membina warisan.
Tongkonan milik bangsawan Toraja berbeda dengan dari orang umumnya. Yaitu pada bagian dinding, jendela, dan kolom, dihiasi motif ukiran yang halus, detail, dan beragam. Ada ukiran bergambar ayam, babi, dan kerbau, serta diselang-seling sulur mirip batang tanaman.

Catatan :
Artikel ini mungkin masih butuh penyempurnaan dari berbagai sumber. Kritik serta saran dari sobat semua sangat diharapkan, demi penyempurnaan Artikel ini. Terima kasih telah berkunjung


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Makna, Nilai dan Arti Dibalik Rumah Adat Toraja

Comments
0 Comments

0 comments:

Post a Comment